Ternyata Game Ini Bisa Digunakan untuk Belajar Bahasa Inggris



Informasi Seputar Teknologi - Para penikmat serial Game of Thrones pastinya telah tak aneh dengan bahasa High Valyrian. Bahasa hal yang demikian banyak diungkapkan oleh Daenerys Targaryen, salah satu aktor penting dalam film.

Bahasa itu hakekatnya tak benar-benar ada, namun hasil rekaan untuk cerita yang amat populer hal yang demikian. Sedangkan demikian itu, Duolingo, aplikasi pelajaran berjenis-jenis bahasa dunia di telepon pintar, bakal menghasilkan High Valyrian sebagai salah satu bahan pelajaran.

Pihak Duolingo sendiri telah mengasih update perihal kapan bahasa High Valyrian dapat dipelajari via aplikasinya. Sebagaimana rangkum dari The Verge, Rabu materi bahasa High Valyrian akan diberi dalam terbaru yang dirilis pada 13 Juli.

Duolingo juga mengasih teaser via aplikasinya yang berbunyi, \\\"Valyrio Mazis\\\". Arti dari kata itu sendiri yaitu \\\"Valyrian akan datang\\\".

Bahasa High Valyrian tersebut diwujudkan oleh David J. Peterson. Dia yaitu ahli bahasa dalam runtutan Game of Thrones.

Peterson memaksimalkan bahasa High Valyrian dari dua jumlah kata tenar dari Game of Thrones. Dua suku kata itu yaitu Valar Morghulis (All men must die) dan Valar Dohaeris (All men must serve).

Peterson jugalah yang menghasilkan bahasa Dothraki, bahasa yang dipakai di Game of Thrones. Cuma saja, tak dikenal apakah bahasa ini akan termasuk kedalam Duolingo juga atau tak.

Ini yaitu pertama kalinya ada kursus daring sah yang mengeluarkan bahasa High Valyrian. Sedangkan demikian itu, telah ada berjenis-jenis layanan online yang mengajari bahasa hal yang demikian.

Ada juga service yang memasarkan jasa pelajaran bahasa Dothraki dengan tarif 30 dollar AS atau sejumlah Rp 400.000 kurun waktu 1 tahun.

Duolingo tersebut hadir di telepon pintar berbasis Android dan iOS.

Samsung seharusnya akan merilis fitur pembantu komputerisasi Bixby yang telah mendorong bahasa Inggris di Amerika Serikat pada permulaan 2017. Tapi hal hal yang demikian ditunda karena Bixby tidak lancar berbahasa Inggris.

Kenapa hal tersebut bisa terjadi? Ternyata Samsung kesusahan “mengajarkan”  Bixby karena belum ada big data dalam skala yang cukup banyak bagi sang pembantu komputerisasi untuk dapat paham percakapan dalam bahasa Inggris.

Tidak seperti software speech-to-text yang sekedar mengartikan kata-kata ke dalam wujud teks, pembantu komputerisasi seperti Bixby sepatutnya paham berjenis-jenis sistem pengucapan bahasa Inggris, frase, dan statment-statment untuk diubah menjadi perintah yang ideal untuk komputer.

Ini memerlukan data sample bahasa Inggris dengan skala amat banyak. Diibaratkan big data, seperti diketahui dalam dunia machine learning.

“Development Bixby dalam bahasa lain (di luar bahasa Korea) menggunakan waktu lebih banyak dibanding sangkaan sebab kurangnya penjumlahan big data,” ujar seorang pembicara dari pihak Samsung terhadap The Korea Herald

Serta juga masalah geografis, ialah perbedaaan waktu antara regu Samsung yang berprofesi di California, Amerika Serikat dengan regu di Korea Selatan dalam memaksimalkan Bixby dalam bahasa Inggris.

Hasilnya, berdasarkan sang juru bicara, “Cara (pengembangan Bixby dalam bahasa Inggris) berjalan sedikit lebih pedaln daripada pengembangan Bixby dalam bahasa Korea.”

Samsung saat Juni 2017 telah merilis Bixby versi Beta untuk segelintir konsumen AS untuk kebutuhan pengujian. Sejauh ini kesudahannya masih kurang baik dalam hal merespons instruksi dan kuis dalam bahasa Inggris.

Bixby diisukan sebagai salah satu fitur utama di smartphone Galaxy S8 dan Galaxy S8 Plus. Keterlambatannya diprediksi ikut serta menghalangi agenda pengaplikasian Bixby di perlatan lain, seperti speaker piawai Samsung yang akhir-akhir ini timbul melalui rumor.

Komentar